Sukses

Polisi Bantah Adanya Pendaratan Darurat Helikopter

Polisi Bantah Adanya Pendaratan Darurat Helikopter

Indosiar.com, Jember (Jumat : 29/08/2014) Pihak kepolisian membantah, pendaratan helikopter milik Polda Jawa Timur di alun-alun kota Jember, Rabu lalu sebagai pendaratan darurat. Menurut pihak kepolisian, alun-alun dipilih sebagai titik pendaratan, karena dinilai juga aman untuk mendarat.

Bantahan adanya pendaratan darurat helikopter Bolcow milik Polda Jawa Timur di alun-alun kota Jember, disampaikan Kabidkum Polda Jatim, Kombespol Heidi Handoko, yang juga salah satu dari empat penumpang heli. Menurut Heidi, helikopter terbang dari Surabaya untuk melakukan pemantauan kamtibmas hingga ke Jember. Heidi menegaskan, sebelum mendarat heli beberapa kali berputar-putar di atas alun-alun, sebagai bagian dari prosedur pendaratan.

Penegasan ini juga diperkuat oleh pernyatan pilot heli, AKP Rahmat Widodo, yang menegaskan, manuver heli di udara, merupakan prosedur pendaratan, untuk menilai aman tidaknya titik pendaratan.

Helikopter Bolcow milik Polda Jawa Timur ini, Rabu siang mendarat di alun-alun kota Jember. Pendaratan ini membuat Kapolres Jember, AKBP Awang Joko Rumitro, tergopoh-gopoh menghampiri heli di tengah alun-alun. Kedatangan heli yang secara tiba-tiba ini juga menarik perhatian warga, yang berdatangan untuk menonton.

Selain tidak adanya kesiapan, dugaan terjadinya pendaratan darurat ini juga diperkuat oleh pemasangan tanda arah angin yang dilakukan sesaat setelah pendaratan heli. Padahal tanda arah angin ini biasanya digunakan untuk memandu pendaratan helikopter.

Setelah dilakukan pengisian bahan bakar, helikopter Bolcow yang mengangkut empat orang penumpang, termasuk Kabidkum Polda Jawa Timur, Kombes Polisi Heidi Handoko, kembali terbang menuju Surabaya. (Tomy Iskandar/Sup)