Sukses

Setya Novanto Terpilih Sebagai Ketua DPR RI

Setya Novanto dari fraksi Partai Golkar, akhirnya terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2014 - 2019, bersama empat wakilnya.

Indosiar.com, Jakarta (Kamis : 02/10/2014) Setya Novanto dari fraksi Partai Golkar, akhirnya terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2014 - 2019, bersama empat wakilnya, yang merupakan satu paket pimpinan usulan fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Pemilihan yang berlangsung hingga Kamis dini hari, diwarnai serangkaian kekisruhan, interupsi dan juga walkout.

Penetapan paket pimpinan DPR RI 2014 - 2019, diputuskan secara aklamasi, pada pukul 2.50 Kamis dini hari, Waktu Indonesia Bagian Barat. Setelah enam fraksi dari 10 fraksi di DPR mengajukan paket pimpinan yang sama, yakni Setya Novanto, sebagai ketua didampingi empat wakil ketua, masing-masing Fadli Zon dari Partai Gerindra, Agus Hermanto dari Partai Demokrat, Taufik Kurniawan dari Partai Amanat Nasional dan Fachri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera.

Sementara empat fraksi yang tergabung dalam koalisi Indonesia hebat, yakni PDI Perjuangan, PKB, Hanura dan Partai Nasdem, menyatakan walk out dan tidak ingin terlibat dalam pemilihan paket pimpinan DPR RI. Sebelumnya, fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, mendesak agar pemilihan pimpinan DPR RI tidak dipaksakan selesai pada Rabu malam.

Rapat paripurna kedua dengan agenda pemilihan pimpinan DPR RI ini digelar seusai pelantikan anggota DPR RI. Rapat diawali dengan rapat konsultasi, untuk menentukan paket pimpinan yang akan diajukan oleh fraksi-fraksi.

Rapat baru dimulai kembali pukul setengah sebelas malam, dipimpin oleh ketua sementara DPR RI, Popong Utje Djungdjungan.  Rapat berlangsung ricuh sejak awal dibuka oleh Popong. Keributan dipicu sikap pimpinan rapat yang tidak mendengarkan berbagai interupsi. Keributan kian diperparah oleh keberadaan seorang anggota dewan ke meja pimpinan rapat.

Keributan di ruang rapat paripurna mencapai puncaknya, saat fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, menolak jalannya rapat paripurna, dan menyatakan walk out dan tidak bersedia mengikuti pemilihan pimpinan DPR RI. (Putra Mahendra/Sup)