Sukses

Orangtua Mahasiswa S3 Tak Percaya Anaknya Melecehkan di Singapura

Keluarga Irfan Syanjaya, mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan S3 di National University of Singapore cemas memikirkan anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Pascadilaporkan melakukan tindakan pelecehan seksual di Mass Rapid Transit (MRT) Singapura, keluarga Irfan Syanjaya, mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan S3 di National University of Singapore cemas memikirkan anaknya yang sedang terkena masalah hukum di sana.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (30/5/2015), keluarga Irfan tidak percaya jika anaknya melakukan asusila di MRT Singapura.

Irfan yang merupakan anak pertama dari 7 bersudara ini mengenyam pendidikan di National University Of Singapore setelah lulus dari Institute Teknologi Bandung (ITB) 2011. Ia mendapatkan beasiswa dari universitas di Singapura untuk melanjutkan pendidikan S3 nya.

Pihak kedutaan Indonesia sudah menghubungi keluarga Irfan. Rencananya, orangtua Irfan akan berangkat ke Singapura.

"Agustus 2014 dulu, karena menyenggol itu cewek di atas kereta. Katanya Irfan dia nyenggol itu nggak disengaja. Kesenggol pantatnya itu sebelah kiri. Katanya dia sudah minta maaf sama cewek itu. Nggak tahu bagaimana dia itu di DO," kata ayah Irfan, Yurnalis Tanjung di Karawang, Jawa Barat.

Irfan dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di dalam MRT di Singapura. Keluarga berharap masalah sang anak segera dapat diselesaikan. (Mar/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.