Sukses

Fenomena Konsumerisme Kala Ramadan

Di Bulan Suci Ramadan ini justru banyak yang berlomba-lomba mengumbar makanan dan tergoda dengan beragam diskon di pusat perbelanjaan.

Liputan6.com, Jakarta - Berpuasa tidaklah sekedar menahan rasa lapar dan dahaga tetapi juga harus mampu menahan hawa nafsu. Namun apa yang terjadi?

Di Bulan Suci Ramadan ini justru banyak yang berlomba-lomba mengumbar makanan dan tergoda dengan beragam diskon di pusat perbelanjaan.

Tahukah Anda, dibandingkan hari biasa, di bulan Ramadan ini konsumsi kebutuhan pokok justru naik nyaris 100%. Jika di siang hari menahan haus dan lapar, maka di malam hari saat berbuka puasa banyak yang berlebihan mengkonsumsi makanan.

Nyaris semua makanan ada di meja makan meskipun terkadang tidak semua habis termakan.

Konsumsi makanan yang sangat tinggi tentu membuat sampah rumah tangga pun meningkat. Di Jakarta, peningkatan volume sampah bahkan mencapai 5 hingga 20% di bulan Ramadan. Di sejumlah daerah bahkan volume sampah naik hingga 40%.

Sampah-sampah ini tentunya menjadi pemandangan tak sedap di bulan yang seharusnya bersih dan suci.

Tidak hanya makanan yang berlebihan, di Bulan Ramadan konsumsi penggunaan listrik juga meningkat mencapai lebih dari 30% kenaikannya.

Tingginya konsumsi listrik karena saat sahur lampu menyala. Belum lagi masih banyak umat muslim yang menghabiskan waktu berpuasa justru di depan televisi dan bukan di tempat-tempat ibadah.

Selain makanan dan listrik, konsumsi yang sudah pasti meningkat di bulan suci apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah pembelian sandang atau pakaian.

Jelang Lebaran, pembelian pakaian meningkat 40 hingga 50%. Seperti yang terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta.

Banyak yang berpikir tak lengkap rasanya berlebaran tanpa baju baru. Sesuatu yang justru tidak sejalan dengan esensi beribadah di bulan suci ini.

Peningkatan perilaku konsumerisme yang tinggi ini tentu bertolak belakang dengan firman Allah SWT dalam Alquran surat Al Araf ayat 31 yang berbunyi:

"Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

Inti dari berpuasa adalah menahan diri, namun apa jadinya jika di bulan suci ini justru banyak umat muslim terperangkap godaan konsumerisme.

Nah, mumpung Ramadan belum berakhir. Yuk kita kuatkan iman dan hindari godaan. (Nda/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini