Sukses

Serunya Berwisata dan Belajar Sejarah Religi di Turki

Wisata sejarah bertema religi bisa Anda dapatkan dengan berkunjung ke Turki. Apa saja yang bisa dipelajari?

Liputan6.com, Istanbul - Mempelajari sejarah peradaban Islam tidak hanya melulu bisa dilakukan di Jazirah Arab, sebagai asal muasal agama Islam. Kota Istanbul, Turki yang berada di dua benua sekaligus, Asia dan Eropa menjadi saksi penyebaran budaya dan peradaban Islam dari Timur Tengah hingga Benua Eropa dengan sejumlah peninggalan sejarah yang lengkap.

Selat Bosphorus. Sejak lebih dari 2000 tahun lalu, adalah salah satu perairan tersibuk di dunia yang menghubungkan jalur sutra dari Asia menuju Eropa. Dan menikmati lalu lintas air di Selat Bhosporus saat Ramadan kerap jadi pilihan warga Kota Istanbul.

Seperti ditayangkan Liputan 6 pagi SCTV, Jumat (10/7/2015), banyak aktivitas yang bisa dilakukan di perairan ini, mulai tur dengan menggunakan kapal motor, memancing, berolah raga atau sekedar duduk menikmati pemandangan kota tua Istanbul di tepian perairan yang menghubungkan Laut Hitam di utara dan Laut Mediterania di bagian selatan.

Saya sering ke tempat ini, sendiri atau bersama teman, saya senang di sini karena pemandangannya sangat bagus. Saya sering ke sini untuk melepas penat," ujar Deliruba, warga Turki.

Belajar sejarah perkembangan Islam di daratan setengah Eropa ini memang mengasyikkan. Kisahnya yang melegenda mudah ditelusuri dari kemegahan sejumlah bangunan peninggalannya. Sebagai negeri seribu masjid, sudah barang tentu masjid jadi daya tarik. Seperti yang ada di Kota Istanbul.

Mulai dari Masjid Sultan Ahmet alias Masjid Biru yang tersohor. Jika Anda singgah di Kota Istanbul, tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke masjid terbesar di Turki ini. Gaya arsitekturnya yang klasik terinspirasi dari bangunan Hagia Sophia yang tidak jauh dari Masjid Biru.

Ayasofya atau Hagia Sophia adalah salah satu bangunan paling bersejarah di Istanbul. Dibangun sejak tahun 360 Masehi sebagai gereja kekaisaran Romawim, Hagia Sophia menjadi saksi sejarah sebagai pusat penyebaran agama Kristen saat Istanbul, yang saat itu masih bernama Byzantium lalu Konstantinopel menjadi ibukota 3 kekaisaran, yaitu kekaisaran Romawi, Romawi Timur, dan Latin.

Pada  tahun 1453 Masehi, [Hagia Sophia](Hagia Sophia "") diubah menjadi masjid oleh Kekaisaran Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman yang menaklukkan Kota Konstantinopel sekaligus mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Romawi. Dan memperluas wilayah kekuasaan Kekaisaran Utsmaniyah hingga Spanyol. (Dan/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.