Sukses

Wawancara Langsung Bawah Laut di 3 Titik Penanaman Terumbu Karang

Inilah dialog bawah air secara langsung dari 3 titik penanaman terumbu karang, yang merupakan pertama kalinya dilakukan di televisi.

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kelestarian terumbu karang di perairan Nusantara merupakan kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Dalam program penanaman terumbu karang yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV Spesial Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang, Sabtu (15/8/2015), turut diundang secara khusus Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi.

Beliau pun ikut menyaksikan aktivitas penyelaman bawah laut di 3 titik yakni Sabang, manado, dan Maluku. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian TNI AL terhadap lingkungan perairan Nusantara.

Apalagi berdasarkan pernyataan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, 70% terumbu karang di perairan Indonesia rusak. Sehingga sebagai salah satu upaya penanggulangannya adalah dengan konservasi.

Saat ini sudah ada 5.000 penyelam yang sudah diturunkan di beberapa kawasan di Indonesia.

Di Sabang tepatnya di Pantai Gapang, Aceh masih menyajikan pemandangan yang indah pada kedalaman 3 hingga 5 meter. Namun sangat berbanding terbalik jika melihat keadaan di kedalaman 8 hingga 13 meter. Hanya ada pasir dan terumbu karang yang rusak.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut menjadikan tempat itu dipilih sebagai salah satu titik penanaman terumbu karang. Di sana sudah ada 200 penyelam yang turun dan siap melakukan penanaman 10 ribu bibit terumbu karang.

Media penanaman yang dipilih adalah balok yang sudah ditata. Balok dipilih karena cukup sesuai dengan kondisi laut di Pantai Gapang, Sabang.

Penyelaman di sana ditemani oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Taufiqurrahman. Beliau sangat menyayangkan kondisi terumbu karang di Pantai Gapang.

"Kita tidak ingin kegiatan ini hanya sekedar simbolik, tetapi harus berkelanjutan. Tentunya dari pihak Marinir TNI AL akan terus memonitor perkembangannya," pungkas Laksamana Muda TNI Taufiqurrahman di kedalaman 8 meter Pantai Gapang.

Sementara di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara kondisi di kedalaman yang sama yakni 8 meter dibawah permukaan laut tampak seperti lapangan bola. Hanya dataran yang tampak datar dan berpasir.

Di sana sudah ada sebanyak 1.000 penyelam yang siap melakukan penanaman terumbu karang. Sebanyak 250 meja sudah disiapkan sebagai media penanaman 5.000 bibit terumbu karang.

Selain penanaman bibit terumbu karang, di lokasi perairan itu juga akan diadakan pelepasan bibit ikan kerapu agar menambah kekayaan alam di Pantai Malalayang.

Penyelaman di sana didampingi oleh Komandan Korps Marinir Mayjen Buyung Lalana. Beliau menyatakan bahwa setelah kegiatan ini, mereka berkomitmen untuk memelihara pesisir beserta terumbu karang dengan melakukan pengecekan secara berkala.

"Akan dilakukan pengecekan paling tidak 3 bulan sekali di titik-titik yang sudah kami laksanakan (penanaman terumbu karang)," kata Mayjen Buyung Lalana dari bawah air.

Adapun di perairan Tapal Kuda, Ambon, Maluku, penyelaman ditemani oleh Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff dan berada di kedalaman 9,5 hingga 14 meter dibawah permukaan laut.

Di sana telah dibuat Fish Apartement yakni rumah-rumah terumbu karang yang nantinya dihuni juga oleh ikan-ikan. Sudah ada 200 penyelam yang siap terlibat dalam penanaman terumbu karang di perairan tersebut.

Gubernur Maluku sendiri juga berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan sektor pariwisata di wilayah Maluku, khususnya di wilayah perairan.

"Kita bersama-sama melaksanakan penanaman terumbu karang yang dilaksanakan di 3 tempat. Kami sangat bangga sekali (dapat mengikuti kegiatan ini) karena terumbu karang kita benar-benar sudah banyak yang rusak," ujar Gubernur Maluku Said Assagaff yang dikelilingi para penyelam.

Saksikan dialog bawah air secara langsung di 3 titik penanaman terumbu karang -- pertama kalinya dilakukan di televisi -- selengkapnya di video Liputan 6 Siang SCTV Spesial Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang di bawah ini. (Nda/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini