Sukses

Gunung Dampingan Merbabu Terbakar, Petugas Tak Kunjung Tiba

Gunung yang berdampingan dengan Gunung Merbabu di Magelang, Jawa Tengah, sore kemarin terbakar.

Liputan6.com, Magelang - Gunung yang berdampingan dengan Gunung Merbabu di Magelang, Jawa Tengah, sore kemarin terbakar. Di Bogor-Jawa Barat dan Ambon-Maluku, lahan terbakar akibat musim kemarau.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (4/10/2015), kawasan hutan lindung Gunung Andong di Magelang Sabtu petang kemarin terbakar hebat. Kepulan asap dan titik api terlihat merambat di badan gunung.

Belum diketahui apa penyebab gunung ini terbakar, namun diduga akibat kemarau panjang. Sayangnya tak terlihat ada petugas pemadam kebakaran yang tiba untuk memadamkan kobaran api.

Gunung Andong yang berdampingan dengan Gunung Merbabu merupakan gunung yang diminati oleh para wisatawan.

Di akhir pekan kemarin, tercatat 500 ratus pendaki sudah melakukan perjalanan ke puncak gunung untuk berwisata. Namun hingga kini belum dilaporkan ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Di Bogor, Jawa Barat, diduga akibat terik matahari yang sangat menyengat, puluhan hektare lahan kosong di Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Sabtu petang kemarin terbakar.

Kebakaran pun sempat membuat panik warga karena selain dekat dengan rumah penduduk dan pabrik, kebakaran lahan juga tepat di bawah tiang sutet.

Ilalang yang mengering dan besarnya hembusan angin membuat api semakin sulit dijinakkan.

Hingga Sabtu malam, api masih terus berkobar. 3 Unit mobil pemadam kebakaran yang terlambat datang masih berjibaku memadamkan api.

Kemarau panjang tidak hanya mengeringkan membakar lahan kosong di Bogor, namun juga membakar ratusan hektare lahan palawija di Desa Morokau, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram, Maluku.

Di kebun ini, pohon cengkeh, pala, coklat, hingga durian siap panen habis diahap si jago panas. Tak ada yang tahu darimana api berasal.

Akibat kebakaran ini petani pun harus gigit jari. Pasalnya, buah-buahan yang terbakar rencananya akan dipanen pekan depan.

Untuk mencegah api tidak meluas ke lokasi lain, selokan atau alur batas air pun dibuat.

Kemarau panjang akibat badai el nino diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Selain mengeringkan sumber mata air, kemarau juga menjadi salah satu sebab hutan terbakar dimana-mana. (Nda/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.