Sukses

Diduga Teror Persib, Paku dan Bom Molotov Ditemukan di Bekasi

Di Bekasi Timur, ditemukan juga bom molotov dan pecahan batu yang sengaja disiapkan oleh seseorang atau sekelompok orang.

Liputan6.com, Bekasi - Puluhan bus yang membawa ribuan Bobotoh atau pendukung kesebelasan Persib siang tadi tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (18/10/2015), mereka datang dari Bekasi, Karawang, Purwakarta, dan sekitarnya dengan dikawal polisi dan petugas Dinas Perhubungan. Bus masuk melalui Pintu VII GBK.

Para Bobotoh tak henti menyanyikan lagu dan yel-yel Persib. Mereka yakin tim kebanggaannya akan menang telak 4-0 atas Sriwijaya FC.

Sebagian Bobotoh lain hingga pukul 14.00 WIB tadi juga baru memasuki Jakarta. Sebagian dari mereka diangkut truk milik TNI. Sebelum ke Stadion GBK, mereka diarahkan ke Polda Metro Jaya untuk diberi pengarahan.

Hingga sore tadi, ribuan suporter Sriwijaya FC juga terus memenuhi Stadion GBK. Mereka datang dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan. Dengan berbekal optimisme bahwa Laskar Wong Kito akan memetik kemenangan telak di final Piala Presiden atas Persib. Skor 3-0 mereka yakini akan didapat Sriwijaya FC.

Sebelum pintu Stadion Utama GBK dibuka, mereka ditempatkan di Hall Basket dekat Pintu VIII GBK, bergabung dengan pendukung lainnya Singa Sriwijaya dan Sriwijaya Mania. Guna mencegah serangan dari pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan, para pendukung Sriwijaya dikawal ketat polisi dan tentara.

Sementara itu, ranjau paku ukuran 15 cm seberat 2 kilogram ditemukan di jalur lambat KM 12 Tol Jakarta-Cikampek. Di Bekasi Timur, ditemukan juga bom molotov dan pecahan batu yang diduga sengaja disiapkan seseorang atau sekelompok orang.

Polisi menduga kuat paku dan bom molotov itu dipersiapkan untuk meneror para Bobotoh. Menjelang laga final Piala Presiden 2015, teror terhadap suporter Persib memang kerap terjadi, termasuk pelemparan bus dengan batu pada Sabtu 17 Oktober dini hari kemarin. (Vra/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.