Sukses

Kerabat Bocah Wafat Akibat Asap di Riau Gelar Unjuk Rasa

Puluhan kerabat Ramadhani Lutfi Aerli Kamis siang menggelar aksi diam di Kantor Walikota Pekanbaru.

Liputan6.com, Riau - Kerabat Ramadhani, bocah 9 tahun yang tewas akibat kabut asap di Pekanbaru, menggelar unjuk rasa di kantor walikota. Sementara di Solok, Sumatera Barat, lebih dari separuh pasien di sebuah Puskesmas, menderita infeksi saluran pernapasan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (22/10/2015), puluhan kerabat Ramadhani Lutfi Aerli Kamis siang menggelar aksi diam di Kantor Walikota Pekanbaru, Riau. Lewat aksi ini, mereka ingin semua pihak terbuka mata hatinya, melihat asap yang sudah merenggut banyak korban jiwa. Kepala Dinas Kesehatan setempat hanya bisa berjanji mendalami diagnosa almarhum Lutfi.

Lutfi, bocah kelas 3 SD itu wafat setelah dirawat 3 jam di RS Santa Maria, Pekanbaru. Dokter menyatakan, ia tewas akibat paru-parunya gagal menerima oksigen. Lutfi adalah korban tewas ketiga akibat asap di Pekanbaru.

Sementara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dampak kabut asap yang pekat, aktivitas Rumah Sakit Umum Abdul Rivai, Tanjung Redeb terganggu. Baik dokter maupun perawat serta paramedis lain, kini punya tugas ganda.

Selain memastikan layanan kesehatan masyarakat terpenuhi, mereka juga harus melindungi diri, dari ancaman bahaya partikel beracun dalam kabut asap.

Di Solok, Sumatera Barat, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas ISPA meningkat dalam satu bulan terakhir. Di Puskesmas Tanah Garam tercatat sudah ada 585 pasien yang berobat.

Setiap hari, separuh pasien yang datang mengeluhkan masalah pernapasan. Kabut asap yang menyelimuti Solok berasal dari pembakaran lahan di Sumatera Selatan. (Nda/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.