Sukses

Diduga Akibat Api Puntung Rokok, Hutan di Purworejo Terbakar

Kebakaran hutan terjadi di Gunung Semeru, Purworejo, dan kawasan Taman Nasional Kerinci, Jambi.

Liputan6.com, Lumajang - Sudah sepekan kebakaran hutan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, tak kunjung padam. Setiap hari setidaknya 60 personel petugas gabungan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan dibantu warga terus berjibaku memadamkan api.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (27/10/2015), dengan alat seadanya petugas gabungan mencoba memadamkan api. Salah satu contohnya adalah memukuli api dengan batang dan ranting serta menabur tanah.

Pemadaman mustahil dilakukan dengan kendaraan pemadam kebakaran. Petugas harus berjalan kaki ke lokasi karena medan terjal dan miring.

Tercatat, kebakaran di hutan Gunung Semeru kini melahap sekitar 30 hektare lebih lahan api menghanguskan tanaman endemis seperti akasia, dekuren, anyer, dan kerinyu. Api juga menganggu habitat satwa di kawasan Gunung Semeru.

Di Purworejo, Jawa Tengah, diduga akibat membuang puntung rokok sembarangan,  lahan hutan ludes terbakar. Embusan angin yang kencang membuat warga panik berusaha dan memadamkan api yang cepat menjalar di beberapa titik.

Kebakaran hutan membuat masyarakat kesulitan melakukan pemadaman. Tak hanya tanaman jati, kebakaran yang menghanguskan beberapa pepohonan seperti pohon jati, pohon albasia, pohon bambu, serta pohon mahoni.

Sementara itu, dinihari tadi kebakaran terjadi di lahan perkebunan warga dan penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat di Desa Renah Kayu Embun, Kota Sungai Penuh, Jambi. Sampai pagi ini api terus berkobar dan melahap 200 hektare lahan.

Tim pemadam kebakaran Kota Sungai Penuh yang datang ke lokasi tidak mampu berbuat banyak. Mereka kesulitan untuk mencapai titik api.

Jika kebakaran meluas maka dikhawatirkan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat sebagai kawasan konservasi suaka margastawa terbesar di Jambi akan terancam. (Vra/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.