Sukses

Konflik Lumajang Belum Usai, Warga Anti-Tambang Kembali Diteror

Rumah salah satu warga anti-tambang Desa Selok Awar-Awar dirusak massa pro tambang pasir liar.

Liputan6.com, Lumajang - Konflik penolakan tambang pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur, rupanya masih menyimpan bara. Rumah salah satu warga anti-tambang di Desa Selok Awar-Awar, dirusak seorang kerabat tersangka penganiaya dari massa pro tambang pasir liar.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (1/11/2015), Abdul Hamid, warga anti-tambang di Desa Selok Awar-Awar, Sabtu siang dikagetkan lemparan batu yang memecahkan kaca depan rumahnya. Mengetahui jiwanya terancam, Abdul Hamid langsung menelepon polisi yang segera ke lokasi.

Namun polisi yang segera datang sempat menghadang korban dengan menabrak motor yang dikendarainya. Sayang, pelaku berhasil meloloskan diri dari sergapan 2 petugas polisi.

Polisi sudah mengantongi identitas pelaku, dari hasil olah TKP dan sepeda motor pelaku yang disita. Pelaku adalah salah satu keluarga tersangka kasus penganiayaan dan tambang pasir liar di desa tersebut.

Keamanan Desa Selok Awar-Awar, pasca-pecah konflik yang menelan korban jiwa warga anti tambang, hingga kini belum sepenuhnya pulih.

Diduga masih ada pelaku pembunuhan Salim Kancil dan penganiaya Tosan, yang masih berkeliaran. Mereka menebar teror terhadap warga anti-tambang lainya. (Nda/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.