Sukses

Sungai Kamal di Brebes Memerah, Ratusan Ikan Mati

Kondisi ini menyebabkan ratusan ikan mati, hingga petani pun tak dapat mengairi sawah.

Liputan6.com, Brebes - Akibat pencemaran sampah, Sungai Kamal di Desa Kedunguter, Brebes, Jawa Tengah, berubah warna menjadi merah muda. Kondisi yang telah terjadi beberapa bulan ini menyebabkan ratusan ikan mati, hingga petani pun tak dapat mengairi sawah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (12/11/2015), air Sungai Kamal yang berada di Desa Kedunguter, Brebes, berwarna merah muda selama beberapa bulan terakhir. Air sungai berwarna merah muda adalah dampak dari pencemaran sampah yang menumpuk yakni limbah dari rumah tangga.

Pencemaran semakin diperparah banjir rob, sehingga air laut bercampur dengan air sungai dan menyebabkan limbah laut ikut bercampur. Ratusan ikan mati mengambang dan air sungai tak dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah.

Pemerhati lingkungan dari Universitas Pansakti Kota Tegal, Noor Zuhry, mengatakan bahwa perubahan warna air sungai menjadi merah muda disebabkan perkembangbiakan plankton di tumpukan sampah.

Perubahan air Sungai Kamal ini bukan kejadian kali pertama. Menurut warga, air Sungai Kamal ini kerap berubah warna saat dilanda musim kemarau panjang. Warna air sungai akan kembali jernih seiring datangnya musim penghujan.

Sementara di Tasikmalaya, Jawa Barat, ribuan ikan di kolam-kolam milik warga di 2 kampung, mati sejak 3 hari terakhir, seiring perubahan warna air kolam menjadi cokelat pekat.

Diduga, air kolam milik warga tercemar limbah sampah dari TPA Ciangir, yang mengalir melalui Sungai Cikembang.

Pemilik kolam tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya mengambil sebagian ikan yang mati di kolamnya, namun tak berani memakan karena takut beracun.

Kini warga mengaharapkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Warga mengancam, jika pemerintah tidak merespons keluhannya, mereka akan memblokir kendaran angkutan sampah yang melintas ke kampungnya. (Nda/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini