Sukses

VIDEO: Tradisi Unik Malean Sapi di Lombok

Selain akan mendapatkan hadiah hiburan, sejumlah sapi pemenang dalam tradisi ini akan langsung melambung harga jualnya.

Liputan6.com, Lombok Barat - Iringan musik gendang belek mengawali parade ratusan petani yang membawa sapi-sapi mereka ke areal persawahan di Desa Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (5/12/2015), sapi-sapi dibawa petani ke areal persawahan untuk mengikuti tradisi malean sapi atau balapan sapi.

Malean sapi dalam bahasa sasak berarti mengejar atau kejar-kejaran antar sepasang sapi sebagai ajang untuk menunjukkan kekuatan sapi dan kepatutan serta kekompakan kepada sang pemilik.

Sebelum dimulai, ragam aksesoris warna-warni berupa bendera dan pedati dipasang pada sepasang sapi milik peserta yang siap dilombakan dalam tradisi ini.

Berbeda dengan lomba karapan sapi di Madura yang berlomba dengan lintasan lurus, dalam malean sapi, hewan-hewan ini justru berlomba mengitari areal persawahan seperti lari maraton.

Pemenangnya adalah yang paling banyak mengitari petak sawah dalam waktu yang telah ditentukan, yaitu antara 10 hingga 15 menit. 

Selain akan mendapatkan hadiah hiburan, sejumlah sapi pemenang dalam tradisi ini akan langsung melambung harga jualnya. Lalu, tradisi malean sapi ini juga sebagai hiburan warga khususnya para petani dan menandai dimulainya musim penghujan serta musim tanam padi para warga di Lombok.

Di sisi lain, tradisi ini juga rutin digelar setiap tahun sebagai ajang silaturahmi para petani agar tetap rukun dan menjaga keharmonisan satu sama lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.