Sukses

VIDEO: Kecelakaan Kereta Api di India Tewaskan 14 Orang

Jarak pandang pengaruh musim dingin diduga jadi salah satu penyebab kecelakaan kereta api.

Liputan6.com, Bethlehem - Sejumlah pemuda Palestina melempari tentara Israel dengan batu di Bethlehem, Tepi Barat. Aksi para pemuda Palestina dibalas tembakan peringatan dan gas air mata tentara Israel. Selain itu pemuda Palestina juga membakar ban dan membuat bom pipa untuk menyerang tentara Israel.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Selasa (8/12/2015), bentrok ini terjadi usai pemakaman seorang pemuda Palestina, Malik Akram Shahin yang tewas dalam penggerebekan yang dilancarkan militer Israel di tempat pengungsian Heheihe, dekat Bethlehem.

Para pemuda Palestina sangat yakin Malik Akram Shahin tewas ditembak secara sengaja di bagian kepala setelah ditangkap. Sementara tentara Israel membantah dan mengatakan penembakan merupakan bagian dari operasi militer.

Di Moskow, Rusia, ledakan terjadi di dekat halte bus jalan Pokrovka pada Senin 7 Desember 2015. Saksi di tempat kejadian menjelaskan ada seorang dari sebuah mobil melempar benda yang diduga bom ke arah halte bus sebelum ledakan terjadi. Akibat ledakan ini tiga orang terluka.

Pihak berwenang di Rusia belum menemukan adanya indikasi keterlibatan kelompok teroris dalam insiden ini.

Sementara di India, kecelakaan yang melibatkan dua kereta mengakibatkan masinis salah satu kereta tewas. 50 Orang lainnya terluka dalam kecelakaan di Palwal, negara bagian Haryana sebelah selatan New Delhi. Jarak pandang yang berkurang karena polusi dan awal musim dingin diduga berpengaruh pada kecelakaan.

Sebelumnya kereta yang melaju kencang menabrak sebuah mobil di perlintasan tak berpenjaga di Ramgarh, Jharkhand, India. Seluruh penumpang yang berjumlah 13 orang tewas, termasuk 5 orang anak-anak.

Jaringan kereta api India merupakan salah satu yang terbesar di dunia, mengangkut 23 juta penumpang tiap hari. Ada hampir 15 ribu perlintasan kereta tanpa penjaga di India. Ratusan orang tewas di perlintasan-perlintasan tersebut tiap tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.