Sukses

Sigi Investigasi: Rekayasa Buas Pitbull

Meski dilarang, arena mempertarungkan dua anjing penjaga jenis pitbull masih kerap terjadi

Liputan6.com, Jogjakarta - Meski dilarang, arena mempertarungkan dua anjing penjaga jenis pitbull masih kerap terjadi. Bak arena gladiator, yang kalah bahkan bisa saja mati. Pertarungan berdarah mempertaruhkan uang puluhan juta rupiah ini sulit terendus aparat karena dilakukan di area privat. Sayangnya, kegiatan yang tergolong menyiksa binatang atau animal abuse ini oleh sebagian orang disebut sebagai hobi.

Pitbull. Kekar, berotot, tak pernah melepaskan gigitannya, ciri yang melekat pada anjing penjaga, pitbull. Tenaga paling besar, tahan rasa sakit, temperamen stabil dan sifat yang pantang menyerah, membuat anjing jenis ini punya kelas.

Kali ini Tim Sigi Investigasi SCTV menemui Mike yang sedang berlatih. Pitbull jantan andalan Mahendra, anggota Jogja Working Pitbull Comunity.

Obidience atau kepatuhan merupakan salah satu bagian dari skill yang diberikan untuk anjing pekerja seperti pitbull. Karakter pitbull yang cenderung keras, bisa diarahkan. Namun, bukan berarti insting anjing penjaga hilang. Kemampuan yang dimiliki Mike, belum sepenuhnya menghilangkan citra buruk yang selama ini disandang pitbull.

Dan itu bukan tanpa sebab. Di penelusuran Tim Sigi Investigasi SCTV sebelumnya, beberapa fakta terungkap. Di antaranya adalah adanya arena adu pitbull.

Menguak fakta di balik adu pitbull, bukan perkara mudah. Di Indonesia, ajang yang satu ini terbilang sangat tertutup. Peserta dan penonton hanya dari kalangan terbatas. Tamu tak diundang dilarang masuk. Selain itu, pemainnya pun harus berkantong tebal. Sebab taruhan puluhan juta rupiah bisa melayang dalam sekejap.

Cerita itu kami telusuri dan bermuara di salah seorang pemain adu pitbull. Dengan alasan mencari bakalan petarung, info penting yang mengarah ke pemain lama meluncur deras dari mulutnya. Angin keberuntungan menghampiri selanjutnya tinggal mengikuti.

Sebuah lokasi arena tarung pitbull di tengan sawah menjadi sasaran Tim Sigi Investigasi. Sambil mencari strategi, info lain ditelusuri dari salah seorang pemain. Ternyata, menjaga garis keturunan fighter adalah kunci pitbull petarung sejati.

Penelusuran berlanjut ke lokasi yang dicurigai sebelumnya. Camp pitbull petarung ini disebut-sebut punya reputasi yang tidak bisa diremehkan. Di tempat ini beberapa ekor pitbull menyambut. Waspada kedatangan orang baru.

Pemilik camp itu sangat berambisi, maka tak heran ia begitu dikenal dikalangan petarung pitbull. Selain itu, lulusannya punya harga jual yang fantastis.

Match alias petarungan besar bisa dilakukan sewaktu-waktu, tinggal pancal. Tentukan berat badan dan berapa rupiah yang akan jadi taruhan. Sementara untuk aturan lainnya bisa dibicarakan.

Tidak pernah meremehkan lawan menjadi motonya, apalagi uang jadi taruhan. Tapi, main curang mungkin saja terjadi.

Namanya juga judi, kadang menang kadang juga kalah. Tidak semua anak didiknya berhasil membawakan lembaran rupiah. Seperti pitbull yang saat itu bertarung, gelarnya 3 kali lose.

Walau begitu, daya rusaknya sangat dasyat. Meski kalah, rata-rata lawannya mati setelah pertarungan karena luka yang dialami cukup parah.

Jika sudah begitu, pitbull diarahkan untuk skill yang lain, seperti wall climbing. Pitbull diarahkan untuk mengambil bolanya di ketinggian tertentu tanpa bantuan apapun.

Di tempat lain yang agak tersembunyi, Tim Sigi Investigasi SCTV melihat ring tempat pitbull diadu. Ukurannya 4 x 4 meter. Karena ukuran arena inilah, ajang tarung pitbull kerap disebut juga empat kali empat.

Sayang, sedang tidak ada jadwal sekalipun hanya roll alias pertandingan persahabatan. Alhasil, hanya video amatir rekaman pribadi mereka yang berpindah tangan.

Tim tidak putus asa. Masih ada janji yang harus ditagih dari pemain sebelumnya. Kali ini berbuah manis, dengan alasan ingin melihat kemampuan di ring, dua ekor pitbull diturunkan. Lengkingan keras dari keduanya tanda siap menyerang. Pitbull-pitbull itu terlihat tak gentar sedikitpun. Padahal, luka akibat petarungan bisa berbuntut pada kematian.

Meski pitbull disebut sebagai anjing yang memiliki darah petarung, namun jika tak ada campur tangan manusia jahil, pitbull tidak akan tumbuh sebagai monster yang menakutkan. Mereka akan tumbuh sebagai anjing peliharaan penuh kasih sayang menjadi sahabat manusia sejati.

Saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV edisi Minggu (24/1/2016), di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.