Sukses

VIDEO: Alih Fungsi Lahan Diduga Jadi Penyebab Banjir Bandung

Menurut Walhi, meluapnya Sungai Citarum karena rusaknya kawasan konservasi Bandung Utara dan alih fungsi lahan di Bandung Selatan.

Liputan6.com, Bandung - Selain curah hujan yang tinggi, banjir yang melanda Kabupaten Bandung, akibat belum terealisasinya pembuatan danau resapan karena terkendala soal ganti rugi lahan. Sedang Walhi menuding rusaknya cekungan Bandung dan alih fungsi lahan sebagai penyebab banjir.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (14/3/2016), Bupati Bandung Dadang M Naser meninjau warganya yang kebanjiran di Dayeuhkolot. Ia juga mendistribusikan bantuan berupa obat-obatan serta pakaian untuk korban banjir.

Menurut Dadang, selain akibat tingginya curah hujan, banjir di Dayeuhkolot terjadi karena danau resapan yang direncanakan untuk menampung air luapan Sungai Citarum belum terwujud. Pembangunan danau resapan itu masih terganjal ganti rugi lahan yang belum disepakati warga. Dari 7 hektare lahan di Cieunteung untuk danau resapan, baru 1,2 hektare yang sudah dibebaskan.

Sedangkan menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Sungai Citarum meluap dan membanjiri Kabupaten Bandung karena rusaknya kawasan konservasi Bandung Utara. Kondisi itu diperparah alih fungsi lahan di Bandung Selatan.

Banjir di Dayeuhkolot yang dipicu luapan Sungai Citarum yang selalu terjadi saat musim hujan, telah memaksa ribuan orang mengungsi. Namun dengan sejumlah alasan, ribuan orang lainnya masih bertahan di rumah mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.