Sukses

VIDEO: 500 Personel PPRC TNI Siap Bebaskan 10 WNI

Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) menggelar latihan gabungan di Tarakan, Kalimantan Utara.

Liputan6.com, Tarakan - Sebanyak 500 personel Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) telah memulai latihan gabungan untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
 
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (2/4/2016), dapat dipastikan mereka siap diterjunkan. Penegasan kesiapan pasukan ini disampaikan Panglima Kostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang ditunjuk sebagai Panglima Komando Operasi Militer Latihan Gabungan.
 
Pasukan yang terlibat dalam latihan ini antara lain pasukan Gultor (Penanggulangan Teror) Kopassus, pasukan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) Angkatan Laut, pasukan Den Bravo (Satuan Bravo 90) Angkatan Udara, dan pasukan Angkatan Darat.
 
10 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal itu disandera kelompok teroris Abu Sayyaf saat kapal mereka memasuki perairan Filipina. Ada 2 kapal yang dibajak yakni kapal Brahma 12 dan kapal Anand 12. Keduanya mengangkut batu bara seberat 7.000 ton.

Pembajak meminta tebusan sekitar Rp 14,2 miliar untuk membebaskan seluruh awak kapal.
 
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.