Sukses

VIDEO: Rama Raditya, Pencipta Aplikasi Qlue Pertama di Indonesia

Sampah berserakan dan coretan liar dibersihkan dalam hitungan jam berkat laporan masyarakat lewat aplikasi qlue.

Liputan6.com, Jakarta - Qlue yang berarti keluhan adalah sebuah aplikasi yang membuat perubahan besar di kota Jakarta setahun terakhir. 

Adalah rama Raditya, pencipta sekaligus CEO aplikasi Qlue yang menawarkannya kepada pemerintah, dalam hal ini Pemprov DKI guna merespons laporan masyarakat untuk memperbaiki kota Jakarta.

"Awalnya dari Jakarta sendiri. Banyaknya permasalahan yang terjadi di kota ini menyebaban kami semua terinspirasi membuat aplikasi untuk pelaporan," ungkap Rama, salah satu kandidat Liputan 6 Awards 2016.

"Setelah kita buat aplikasinya, kita coba menawarkannya kepada pihak pemerintah. Saat itu, Pak Ahok tertarik dan kita langsung bekerja sama. Kita pikir dengan adanya aplikasi ini, kita bisa membuat Jakarta menjadi lebih baik." 

Sampah berserakan dan coretan liar dibersihkan dalam hitungan jam berkat laporan masyarakat lewat aplikasi yang terhubung dengan program Jakarta Smart City. 

Ada lebih dari 30 pelaporan yang bisa ditujukan bagi pemerintah dan pihak swasta. Dalam sehari laporan warga yang masuk melalui Qlue mencapai angka 3.000. Data yang telah diolah dikirimkan kepada Pemprov DKI Jakarta tiap tiga bulan sebagai bahan solusi permasalahan kota.

"Kita memang menjamin dari segi disclaimer, dari segi agreement dan lain-lain, bahwa datanya itu save, ada di kita, tidak akan di-share. Pemprov minta pun kita nggak kasih," kata pencipta dan CEO Qlue Rama Raditya.

Tiap kali laporan masuk, pemerintah setempat langsung menindaklanjutinya. Komitmen Pemprov DKI untuk menindaklanjuti setiap laporan tidak main-main, karena kinerja pegawai terlihat jelas lewat layar yang dipantau setiap saat.

Menyusul efektivitas penggunaan Qlue di Jakarta dan Bekasi, segera kota-kota-kota lainnya akan mempergunakan aplikasi buatan dalam negeri ini.

"Mimpi kita semua, aplikasi ini satu dunia bukan cuma hanya Indonesia yang bisa pakai," ucap Rama.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.