Sukses

VIDEO: Nasib 7 WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Jelas

Informasi terbaru dari Kementerian Luar Negeri di Indonesia, saat ini ketujuh ABK berada di sekitar perairan Sulu dan berpindah-pindah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan, tiga warga negara Indonesia yang kembali diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Hingga hari ke-19, nasib tujuh ABK Charles yang diculik kelompok Abu Sayyaf di Filipina belum jelas. Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (11/7/2016), kondisi ini membuat keluarga korban di Samarinda, Kalimantan Timur semakin cemas.

Informasi terbaru dari Kementerian Luar Negeri di Indonesia, saat ini ketujuh WNI berada di sekitar perairan Sulu dan selalu berpindah-pindah. Meski lelah, mereka yang dibagi dalam dua kelompok masih dalam kondisi yang baik.

""Harapan kami pihak pemerintah, perusahaan, dan pihak-pihak terkait bisa membawa pulang suami-suami kami dengan selamat secepatnya," kata Megawati, isteri salah satu ABK Charles.

Belum selesai upaya pembebasan ketujuh WNI yang disandera, tiga WNI kembali diculik kelompok Abu Sayyaf. Penculikan terjadi pada Sabtu 9 Juli lalu, saat kapal penangkap ikan berbendera Malaysia yang membawa tujuh ABK disergap sekelompok orang bersenjata.

Mereka hanya membawa tiga orang dengan paspor Indonesia dan sisanya dibebaskan. Penculikan ini merupakan yang keempat kalinya oleh kelompok Abu Sayyaf terhadap warga Indonesia.

"Kejadian seperti ini merupakan kejadian yang tidak dapat ditolerir. Oleh karena itu upaya serius harus dilakukan segera. Baik oleh pemerintah Filipina, Malaysia mapun Indonesia yang telah siap dalam upaya pembebasan sandera dalam waktu yang sesegera mungkin," ungkap Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi.

Penyanderaan ini menambah jumlah WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf menjadi 10 orang.  Dalam dua kasus sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf membebaskan seluruh sandera. Media Filipina menyebut ada uang tebusan di balik pembebasan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.