Sukses

Jendela Dunia: Baru Dirilis Game Pokemon Go Bikin Warga AS Cedera

Game ini mengharuskan pemainnya mencari makhluk Pokemon dengan bergerak secara fisik untuk bisa berinteraksi dengan dunia virtual.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Baru dirilis pekan lalu, game Pokemom Go langsung jadi hits di Amerika Serikat. Berita ini mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petan SCTV, Selasa (12/7/2016).

Game ini mengharuskan pemainnya mencari makhluk Pokemon dengan bergerak secara fisik untuk bisa berinteraksi dengan dunia virtual di mana game berada.

Saat menjumpai Pokemon, makhluk tersebut akan tampak di antara dunia nyata dan di dalam layar telepon genggam pemain. Akibat terpaku ke layar telepon genggam, membuat sejumlah orang dilaporkan cedera karena menabrak benda atau terjatuh.

Sementara itu di Inggris, Theresa May terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris dan akan segera dilantik menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru.

Theresa May adalah perempuan kedua yang jadi Perdana Menteri Inggris setelah Margaret Thatcher.

May menggantikan PM David Cameron yang mundur usai keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Rencananya Cameron akan mundur secara resmi pada Rabu besok.

Di Amerika Serikat, Sherif County di St Joseph, 160 kilometer dari Chichago, belum memberikan keterangan begaimana penembak bisa berada di dalam pengadilan sambil membawa senjata.

Akibat insiden tersebut dua juru sita pengadilan di Michigan dan sang pelaku penembakan tewas. Insiden penembakan terjadi di lantai tiga gedung Pengadilan Berrien.

Sementara itu, di Colombia Tengah, para pemenang kontes kecantikan dan tari di Kota Neiva berpose bersama usai pengumuman pemenang.

Tiba-tiba pemenang kedua Yeimy Lizeth Silvestre Gamez mengambil mahkota yang sedang dikenakan juara pertama Valentina Bonilla Neira dan memakainya untuk berpose dan berfoto sebelum ia kembalikan dengan sembarangan dan meninggalkan panggung.

Rupanya hal itu dilakukan Gamez karena tak terima atas kekalahannya meraih mahkota "Ratu Bambuco Nasional".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.