Sukses

VIDEO: Menanti Langkah Sri Mulyani di Kabinet Kerja

Harga saham menguat setelah pengumuman kabinet baru dengan total transaksi mencapai Rp 10,14 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Masuknya Sri Mulyani di Kabinet Kerja menumbuhkan harapan perbaikan di bidang ekonomi. Sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani mendapat penghasilan Rp 8 miliar per tahun. Tetapi panggilan untuk melayani negara, membuat ia memutuskan pulang ke Tanah Air.

Reshuffle kabinet jilid II Kabinet Kerja menumbuhkan harapan baru dengan kembalinya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri menggantikan Bambang Brodjonegoro yang akan menduduki jabatan baru sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (29/7/2016), kembalinya Sri Mulyani disambut positif pelaku pasar. Harga saham menguat setelah pengumuman kabinet baru dengan total transaksi mencapai Rp 10,14 triliun. 

Jabatan Menteri Keuangan bukan pertama kali dipegang oleh Sri Mulyani. Wanita lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini pernah menjadi Menteri Keuangan di era Presiden SBY. Namun Sri mundur saat skandal Bank Century mencuat tahun 2010.

Sri Mulyani yang dinobatkan sebagai tokoh wanita berpengaruh urutan ke-37 di dunia versi majalah Forbes ini kemudian bekerja di Bank Dunia. Tenaga dan pikirannya sebenarnya masih dibutuhkan, tetapi Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengizinkan setelah Presiden Jokowi menghubunginya.

Di Bank Dunia, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Pelaksana, Sri Mulyani mendapat total penghasilan Rp 8,19 miliar per tahun. Sedangkan sebagai Menteri Keuangan, Sri akan mendapat gaji Rp 18,6 juta per bulan atau sekitar Rp 223,78 juta per tahun.

Tetapi melayani negara lebih penting bagi wanita kelahiran Bandar Lampung ini. Sejumlah tugas berat sudah menantinya.

Di antaranya, menggenjot penerimaan penerimaan pajak, mengawal program tax amnesty atau pengampunan pajak, mengendalikan utang luar negeri yang terus membengkak dan meningkatkan penyerapan anggaran.

Tantangan lain bagi Sri Mulyani yang bisa saja kembali muncul di kemudian hari, namanya kerap dikaitkan dengan persetujuan atas dana bailout Bank Century yang dianggap merugikan negara triliunan rupiah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.