Sukses

VIDEO: Kejayaan Dirgantara Indonesia Lewat Pesawat R-80

BJ Habibie telah merancang pesawat R-80 sebagai generasi penerus N-250.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan membuat sejarah baru di bidang kedirgantaraan dengan memproduksi pesawat R-80 yang digagas oleh BJ Habibie. Pesawat yang merupakan lanjutan dari N-250 ini akan terbang perdana pada tahun 2019.  

Kamis 10 Agustus 1995 menjadi hari yang bersejarah bagi kedirgantaraan Indonesia. Di hari itu, pesawat buatan anak bangsa yaitu pesawat N-250 dengan sandi Gatotkaca, untuk pertama kalinya mengudara dari Bandara Husen Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Penerbangan pesawat yang digagas BJ Habibie ini disaksikan langsung oleh Presiden Soeharto. Sayangnya, kelanjutan produksi pesawat N-250 harus terhenti atas permintaan IMF, menyusul krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998.

Lebih 20 tahun berlalu. Indonesia pun akan memasuki babak baru dalam industri pesawat terbang. BJ Habibie telah merancang pesawat R-80 sebagai generasi penerus N-250.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (19/8/2016), Ilham Akbar Habibie, putra pertama BJ Habibie yang akan merealisasikan cita-cita ayahanda untuk mewujudkan pesawat R-80. Melalui PT Ilthabi Rekatama, Ilham menanamkan modal ke perusahaan pembuat pesawat terbang PT Regio Aviasi Industri yang didirikannya bersama BJ Habibie.

Rencananya, pesawat R-80 akan direalisasikan tahun 2019 dan diserahkan kepada pelanggan tahun 2021. Saat ini, sudah ada pesanan untuk 155 unit pesawat, karena itu Ilham meyakini akan bisa mengambil alih pasar pesawat dalam negeri yang merupakan pasar potensial.

Dibanding N250, pesawat R-80 punya sejumlah kelebihan. Diantaranya, kapasitas penumpang lebih banyak, yakni 80 hingga 90 penumpang. Selain itu, R-80 lebih hemat 10-15 persen dalam konsumsi bahan bakar dibanding kompetitornya ATR 72-600 buatan Prancis-Italia.

Tentu saja jika terealisasi, pesawat R-80 akan menjadi kebanggaan Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.