Sukses

VIDEO: Dikecam, Filipina Ancam Keluar dari PBB

Pemerintah Amerika Serikat dan ahli HAM PBB mendesak Presiden Filipina menghentikan pembunuhan pengedar narkoba.

Liputan6.com, Manila - Sejak dilantik 30 Juni 2016 lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertindak keras terhadap pengedar dan pengguna narkoba. Lebih dari 500 tersangka pengedar narkoba tewas dan 4.400 lainnya ditangkap.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (22/8/2016), tindakan keras Duterte juga membuat 600 ribu orang menyerahkan diri karena takut dibunuh.

Pemerintah Amerika Serikat dan ahli HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Presiden Duterte agar menghentikan pembunuhan tanpa alasan hukum dalam pemberantasan narkoba.

Presiden Duterte memang memerintahkan tembak di tempat terhadap pengedar atau pengguna narkoba yang menolak penangkapan.

Menghadapi tuntutan tersebut, Presiden Rodrigo Duterte justru mengolok-olok dan mengancam akan keluar dari PBB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.