Sukses

VIDEO: Kanjeng Dimas Ditahan, Pengikut Masih Harapkan Berkah

Jeje bekerja sebagai tukang parkir ini menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi selama beberapa tahun.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Tiga tahun menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, harapan Jeje mendapatkan berkah tak kunjung terwujud. Meski Taat Pribadi telah ditangkap polisi, Jeje dan keluarganya masih berharap ada keajaiban datang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (3/10/2016), Jeje tinggal di sebuah rumah berukuran 4x4 meter di pinggir Kali Cimulu, Tasikmalaya. Jeje berharap kehidupan yang lebih baik. Rumah yang belum selesai dibangun ini ditinggali 7 jiwa.

Jeje berharap memiliki rumah yang lebih baik dan bisa menyekolahkan anak-anaknya. Dengan harapan itu, Jeje yang sehari-hari bekerja menjadi tukang parkir ini menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, selama beberapa tahun.

Jeje sudah tak bisa menghitung berapa biaya yang telah ia keluarkan. Harapan yang begitu besar membuatnya percaya betul akan mendapatkan bagian berkah dari Dimas Kanjeng. Namun hingga kini ia belum merasakan hasil sepeser pun.

"Seperti wali lah begitu. "Ilmunya tinggi juga tidak sombong gitu, saya saksikan seperti orang bilang seperti sulap aja, dikesinikan (uang di taruh belakang punggung) terus uang banyak keluar terus dari tangannya," pungkas Jeje.

Dimas Kanjeng seolah menyihir pengikutnya dengan kemampuan menggandakan uang, hingga rela mendonasikan uang dan menjaga padepokannya. Pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur mengimbau masyarakat turut menyadarkan pengikut Dimas Kanjeng, yang terkena Ilmu Gendam atau hipnotis ala Dimas Kanjeng.

"Hendaknya sadar Dimas ini atau taat Pribadi ini adalah bukan seorang kiai, bukan seorang ahli agama, dia hanya menipu saja supaya orang tertarik dengan cara penggandaan uang itu. Dan nyatanya tidak menggandakan uang, ya orang-orang yang menaruh uangnya di sana dengan trik-trik tertentu hingga sepertinya dari tangan kosong," kata KH Syafrudin Syarif, Khatib Syuriah PWNU Jawa Timur.

Uang yang dikumpulkan Dimas Kanjeng diduga mencapai Rp 1 triliun, yang disimpan di sejumlah bunker di rumah dan padepokannya.

Kasus ini menarik perhatian banyak pihak karena banyaknya pengikut Dimas Kanjeng, termasuk politisi sekaligus cendekiawan muslim Marwah Daud Ibrahim yang menjadi ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.