Sukses

VIDEO: Perampok Sadis Pulomas Ngompol Saat Konferensi Pers

Ius Pane merupakan perampok terakhir dari empat perampok rumah Dodi yang diringkus polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat yang membawa Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu siang, 1 Januari 2017. Ia dikawal ketat polisi gabungan dari Polres Jakarta Timur, Polres Depok, dan Polda Metro Jaya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (2/1/2017), Ius Pane adalah pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur.

Namun demikian, kejahatan Ius ternyata tidak hanya di Pulomas. Dalam sepekan sebelum merampok di Pulomas dia merampok di dua tempat di Jawa Barat.

Ius Pane diringkus di pool bus ALS, Jalan Sisimangaraja, Medan, Sumatera Utara, Minggu 1 Januari 2017. Saat itu bus tersebut ia tumpangi untuk melarikan diri dari Jakarta. Ia tidak berkutik saat ditangkap.

Dari tersangka polisi menyita satu tas milik korban perampokan yang diduga berisi senjata mainan jenis softgun.

Saat perampokan di rumah Dodi Triono di Pulomas 27 Desember 2016 lalu, Ius Pane naik ke lantai dua dan menyeret penghuni rumah turun. Ia menyeret dan memukul putri Dodi, Diona dengan pistol.

Menurut polisi, Ius lah yang punya ide memasukkan 11 penghuni rumah ke dalam toilet berukuran 1,5x1,5 meter di lantai satu. Akibat dijejalkan paksa ke ruang sempit tanpa ventilasi itu enam di antara 11 korban meninggal dunia.

Ius Pane merupakan perampok terakhir dari empat perampok rumah Dodi yang diringkus polisi. Tiga perampok lain yaitu Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga ditangkap di Bekasi sehari setelah perampokan keji itu. Otak perampokan, Ramlan Butarbutar tewas ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

Meski sadis saat beraksi, Ius Pane ternyata sangat penakut. Saat konferensi pers oleh Kapolda M Iriawan, Ius terkencing-kencing sehingga seorang polisi harus mengingatkan Kapolda untuk menghindari air kencing itu.

Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.