Sukses

VIDEO: Pencoblosan Ulang di 2 TPS DKI Dianggap Kurang Sosialisasi

Selain di TPS 01, pemungutan suara ulang juga dilakukan di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemungutan suara ulang dilakukan di dua TPS di DKI Jakarta hari ini. Namun, pemilihan ulang tersebut dikeluhkan warga karena kurangnya sosialisasi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (19/2/2017), pemungutan suara ulang Pilkada DKI Jakarta dilakukan di TPS 01, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Pemungutan suara ulang yang diikuti ratusan warga ini digelar berdasarkan rekomendasi Bawaslu DKI.

Sebelumnya, Bawaslu menemukan pelangggaran oleh pasangan suami istri yang mencoblos menggunakan formulir C6 milik orang lain pada 15 Februari lalu.

KPU Jakarta Pusat menyayangkan perintah Bawaslu menggelar pemilihan ulang diterima mendadak. Sebab, hal ini membuat sosialisasi pada warga kurang optimal.

"Karena waktunya kemarin kita terima surat pukul 13.00. Maka, lebih dari 12 jam kita bisa melakukan PSU (Pemungutan Suara Ulang) seperti ini. Itu kesulitannya," kata Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono.

Selain di TPS 01, pemungutan suara ulang juga dilakukan di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan. Di TPS ini ada satu warga yang mencoblos lebih dari satu kali.

Sementara mengenai isu adanya mobilisasi massa pada sejumlah TPS di rusun dan apartamen dengan status DPT tambahan, Bawaslu tidak melihat adanya pelanggaran.

"Warga DKI Jakarta yang memiliki E-KTP, kemudian ada surat keterangan dilampirkan dengan KK, maka dia juga berhak untuk memilih. Mau dimobilisasi, tidak dimobilisasi, datang sendiri, saya kira sah-sah saja," kata Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Muhammad Jufri.

Hasil tabulasi akhir menunjukkan, perolehan pasangan nomor urut satu Agus-Silvy memperoleh 17,05 persen suara. Pasangan Ahok-Djarot 42,91 persen suara dan pasangan Anies-Sandi 40,05 persen suara.

Sehingga, pemilihan ulang di dua TPS ini tidak berpengaruh banyak terhadap perolehan suara cagub-cawagub DKI Jakarta.

Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.