Sukses

Pantang Menyerah: Khalim Abdul, Inspirasi Difabel Ahli IT

Liputan6.com, Bandung - Tangan Abdul Khalim memang terlihat tidak sempurna, tapi jari-jari yang tidak sempurna ini cekatan dalam bekerja. Ia membuka satu per satu bagian sebuah perangkat keras komputer dalam waktu yang cukup singkat.

Abdul khalim, pemuda berusia 19 tahun asal Rembang, Jawa Tengah ini mengajar komputer di Pusat Pendidikan Komputer Perusahaan Informasi Teknologi (IT) Bandung, Jawa Barat.

"Di sini saya sebagai kepala teknisi dan di sini saya juga suka menerangkan tentang IT untuk diajarkan ke anak-anak magang, bahkan ke teman-teman yang lain," kata Khalim. 

Sudah hampir dua tahun Khalim bekerja di kantor pusat pendidikan sebuah perusahaan komputer di Ciumbeluit, Bandung, Jawa Barat.

"Kebanyakan kita itu servis dari mainboard, hardisk, bahkan RAM. Di sini anak PKL semua dan anak sekolah, biasanya dia kerja per hari kerjanya mebongkar unit, ganti mainboard, untuk solder, untuk data-data android atau ganti baterai dan ganti casing. Semua spare part semuanya dianti oleh anak magang," jelas Khalim.

Terlahir dengan tubuh yang tidak normal sempat membuat Khalim putus asa. Ia sempat diejek teman-temannya.

"Waktu pertama sekolah, banyak banget yang selalu menghina dan mengejek saya. Sampai-sampai saya berhenti sekolah selama satu minggu frustasi tentang diri saya sendiri takut gimana besarnya nanti, kaya orang lain atau tidak. Masa depan saya nanti kaya apa," kata Khalim.

"Saya dapat semangat dari Ibu dan Bapak, dari keluarga disemangatin. Bahkan sekolah diantar selama dua tahun dibimbing terus," tambah Khalim.

Khalim tidak hanya piawai memperbaiki perangkat komputer, kemandiriannya jadi panutan.

Keterbatasan tidak menjadi penghalang bagi Khalim untuk meraih cita-cita, semangat pantang menyerah serta menumbuhkan kepercayaan diri adalah modal utamanya.

Sakaikan selengkapnya video kegigihan Abdul Khalim di tengah keterbatasannya, yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (24/2/2017).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.