Sukses

VIDEO: Korban Crane Masjidil Haram Tuntut Raja Salman

Janji seribu riyal atau Rp 3,8 miliar dari Pemerintah Arab Saudi, tak kunjung dipenuhi.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz pada Rabu esok, 1 Maret 2017, menjadi kesempatan bagi korban maupun keluarga korban crane di masjidil haram menagih janji santunan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (28/2/2017), Zulfitri Zaini, di usia lanjutnya ia beraktivitas dengan kaki kanan palsu setelah menjadi salah satu korban tertimpa crane di Masjidil Haram, Arab Saudi, 11 September 2015 lalu.

Guru SMP Negeri 1 Gunung Talang, Kabupaten Solok ini harus membeli kaki palsu seharga Rp 28 juta lebih yang uangnya diperoleh dari pinjaman koperasi sekolah.

Zulfitri menerima asuransi dari Pemerintah RI melalui Kementerian Agama, sebesar Rp 7.400.000, sedangkan janji seribu riyal atau Rp 3,8 miliar dari Pemerintah Arab Saudi, tak kunjung dipenuhi.

Menurut data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, ada tiga orang jemaah Haji korban crane asal Sumatera Barat, yang belum mendapatkan santunan dari Arab Saudi.

Nasib lebih buruk dirasakan Zainab, yang kehilangan putranya, Fery Mauludin, korban tewas tertimpa crane di Masjidil Haram. Warga Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana akan menagih janji Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, saat datang pada awal Maret Besok, untuk memenuhi biaya pendidikan, cucunya, termasuk janji menunaikan haji dua orang anggota keluarga korban.

Almarhum Ferry Mauluddin, satu dari delapan jemaah haji asal Jawa Barat yang meninggal dunia saat melempar jumroh di Mina, saat crane ambruk.

Iti Rasmi asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, juga masih menanti kabar baik dari Raja Salman, untuk memenuhi janji santunan.

Dalam perisitiwa robohnya crane di Masjidil Haram, 11 September lalu, menewaskan lebih dari 100 jemaah, 11 di antaranya jemaah asal Indonesia, sementara jumlah luka mencapai dua ratus lebih.

Saksikan video selengkapnya korban crane Masjidil Haram menuntut Raja Salman selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.