Liputan6.com, Jakarta - Sejak 2002, penggusuran Kalijodo tak kunjung berhasil dilakukan. Namun kali ini Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tegas menyatakan akan meratakan Kalijodo dengan tanah
Penggusuran Kalijodo hanya tinggal waktu. Ahok mengultimatum warga Kalijodo segera mengosongkan lahan dan membongkar bangunan. Surat peringatan pertama telah dibagikan kepada warga supaya mengosongkan dan membongkar bangunan. Jika tidak, maka akan dibongkar paksa.
Petugas Pemkot Jakarta Utara dikawal sekitar 150 aparat keamanan gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri mendatangi kawasan pelacuran itu di saat warga masih banyak yang tertidur. Petugas menempelkan selebaran-selebaran sosialisasi rencana pembongkaran Kalijodo.
Advertisement
Sosialisasi dilakukan beberapa kali, dengan pengawalan aparat keamanan. Pengawalan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya perlawanan dari warga. Apalagi, saat sosialisasi berlangsung massa berkumpul di sekitar lokasi.
Keberatan dengan rencana relokasi, pentolan Kalijodo Daeng Aziz dan sejumlah warga mendatangi Komnas HAM. Mereka mengeluhkan sosialisasi yang tidak melibatkan warga.
Daeng Aziz juga mengadu ke DPRD DKI Jakarta dengan membawa bukti pembayaran pajak dan izin bangunan. Tokoh Kalijodo ini menolak jika Kalijodo disebut permukiman ilegal.
Tempat hiburan malam di Kalijodo terletak di Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebagian lokalisasi ini masuk kecamatan Tambora, Jakarta Barat.
Puluhan wisma dan diskotek 2 lantai berdiri di jalan sepanjang hampir 1 kilometer ini. Kawasan ini dihuni sekitar 1.800 kepala keluarga dengan sekitar 300 bangunan.
Terletak di pertemuan kali muara dan kanal banjir barat dalam rencana tata ruang Jakarta, kawasan Kalijodo seharusnya dijadikan taman. Namun kini di kawasan tersebut berdiri permukiman tanpa izin.
Pemprov DKI Jakarta akan membongkar kawasan Kalijodo untuk dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pemprov ingin agar RTH di Ibu Kota mencapai 30 persen.
Pada 2005, massa Front Pembela Islam terlibat tawuran dengan warga Kalijodo setelah dilempari botol ketika akan merazia sejumlah tempat hiburan malam di Tambora, Jakarta Barat. Polisi harus melepaskan tembakan peringatan untuk melerai kedua kelompok dan mencegah jatuhnya korban. 2 orang terluka dalam kejadian ini.
Belakangan, rencana penggusuran Kalijodo kembali mencuat setelah terjadi kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang beberapa waktu lalu. Saat itu, pengemudi mobil mabuk setelah minum minuman keras di Kalijodo.
Dulunya, Kalijodo kerap menjadi lokasi perayaan pesta air alias peh cun. Tradisi Tionghoa yang digelar setiap 100 hari usai imlek. Kisah Kalijodo pernah diangkat dalam film Ca Bau Kan buah karya novelis Remy Silado. Kawasan ini disebut Kalijodo karena pada tahun 50-an menjadi tempat muda mudi bertemu jodoh.
Namun, 20 tahun kemudian, Kalijodo yang semakin ramai dan kotor menjadi tempat selingkuh hingga menjadi lokasi prostitusi pada tahun 70-an.
Kalijodo, bukan satu satunya tempat pelacuran yang tumbuh subur di Ibu Kota. Sebelumnya, ada lokalisasi Kramat Tunggak di Koja, Jakarta Utara. Pada tahun 1999 tempat pelacuran terbesar se Asia Tenggara ini ditutup dan dijadikan Islamic Center.
Kawasan prostitusi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, juga menjadi bagian dari sejarah bisnis prostitusi di Indonesia. Kini Dolly sudah berubah wajah.
Sejak ditutup Pemkot Surabaya 2 tahun silam, Dolly berubah fungsi menjadi tempat usaha. Sepatu untuk pelantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bahkan dibuat di sini.
Saksikan selengkapnya dalam Barometer Pekan Ini yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (20/2/2016) di bawah ini.