Sukses

VIDEO: Keluarga Berharap Korban Sandera Abu Sayyaf Dibebaskan

Panglima Kodam VI Mulawarman menegaskan, aktivitas ini bukan untuk operasi pembebasan 10 WNI yang di sandera kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Tarakan - Usai latihan gabungan pembebasan sandera pada hari Minggu 3 April lalu, aktivitas TNI di Tarakan, Kalimantan Utara kembali meningkat. 

Panglima Kodam VI Mulawarman menegaskan, aktivitas ini bukan untuk operasi pembebasan 10 WNI yang di sandera kelompok Abu Sayyaf.

"Kita terus berlatih, berlatih, dan berlatih," kata Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pudjihatono, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (6/5/2016).  

Sementara itu, anggota DPR Effendi Simbolon sangat menyayangkan sikap pemerintah yang masih melunak terhadap Pemerintah Filipina.

Semakin dekat batas akhir penebusan para sandera membuat cemas keluarga Bayu Oktaviyanto di Klaten, Jawa Tengah. Keluarga berharap para sandera bisa segera dibebaskan termasuk Bayu Oktaviyanto.

Abu Sayyaf merupakan kelompok separatis terkecil yang paling berbahaya di Filipina yang berbasis di Pulau Basilan, Mindanao Jolo, dan Tawi-tawi. 

Pada 26 Maret lalu kelompok Abu Syyaf menyandera 10 anak buah kapal (ABK) Tunda Brahma 12 dan Tongkang Anand 12. Ia meminta uang tebusan sekitar Rp 14 miliar kepada Pemerintah Indonesia hingga 8 April ini atau 3 hari lagi.

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.