Sukses

VIDEO: Ada Kucing Anggora di Sel Mewah Lapas Kelas 1 Surabaya

Selain televisi dan DVD player, ada pula penghuni lapas yang dapat memelihara kucing jenis anggora.

Liputan6.com, Surabaya - Untuk kesekian kalinya ditemukan sel tahanan yang dapat dikategorikan mewah di dalam lapas. Selain televisi dan DVD player, ada pula penghuni lapas yang dapat memelihara kucing jenis anggora.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (20/4/2016), pemandangan ini ditemui saat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN-P) Jawa Timur menggelar razia narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tidak membantahnya, karena memang belum ada solusi jitu untuk menyelesaikan masalah pengawasan di lapas.

Hal ini tak lebih dari sistem pengelolaan lapas yang perlu diperbaharui yang paralel dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM), perkembangan zaman, dan kemajuan teknologi.

"Sebenarnya barang elektroniknya nggak boleh untuk perorangan. Tapi kalau untuk ramai-ramai diperbolehkan. Jadi untuk sendiri nggak boleh," kata Dirjen PAS Kemenkumham Lapas Kelas 1 Surabaya I Wayan Dusak.

Untuk bisa menempati kamar-kamar khusus ini ada sejumlah uang yang harus dibayarkan. Peminat kamar khusus ini umumnya adalah napi kasus korupsi atau kasus narkoba.  

Dalam razia di di Lapas Kelas 2 Bojonegoro, petugas BNN juga mendapati kamar yang berbeda yang dihuni mantan Ketua DPRD Bojonegoro.

Meski kamar ini tak dilengkapi televisi dan kipas angin, kamar ini memiliki lemari khusus dengan sejumlah perlengkapan pribadi. Kepala Lapas Bojonegoro menyatakan barang-barang di dalam kamar itu masih dalam batas ketentuan yang diperbolehkan.

Pada 2010 lalu, sel mewah juga pernah ditemui di Rutan Pondok Bambu. Artalyta Suryani alias Ayin yang saat itu menjadi napi kasus suap Jaksa Urip Tri Gunawan hidup mewah di dalam salah satu kamar rutan yang lebih mirip kamar hotel. Di dalamnya lengkap dengan AC, kulkas, spring bed, dan perlengkapan mewah lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.